Salah satu sebab yang menyebabkan panasnya suhu planet itu adalah suhu bintang induknya yang juga panas. Astronom mengatakan, suhu bintang induk planet itu adalah setinggi 7,160 derajat Celsius, lebih tinggi dari suhu matahari yang "hanya" 5,600 derajat Celsius. Jarak antara planet ini dengan bintangnya juga hanya 7 persen jarak planet Mercury ke Matahari.
Keberadaan planet itu telah diketahui sejak tahun 2006 yang lalu namun baru dapat dipastikan pada tahun 2010. Dikatakan, planet tersebut tergolong dalam jenis planet gas dengan kapasitas kurang dari 4.1 kali kapasitas Jupiter.
Penelitian tentang planet ini dipimpin oleh Alexis Smith dari Universitas Keele di Stafordshire, England. Berdasarkan penelitian, astronom juga mengetahui bahwa waktu peredaran planet ini sangat singkat, yaitu hanya 29.5 jam.
Drake Demming dari Goddard Space Flight Center NASA di Greenbelt, Maryland yang tidak terlibat dalam penelitian ini mengatakan, "WASP-33 b dapat membantu astronom mempelajari planet panas yang fitur-fiturnya masih misteri."
Hal yang bisa dipelajari misalnya ada planet yang berorbit dekat dengan bintangnya yang memiliki lapisan atmosfer luar lebih dingin dari lapisan dalamnya. Ini mengejutkan karena planet tersebut seperti "dipanaskan" dari luar.
Deming mengatakan, fakta itu ada kaitan dengan adanya kondisi dasar karbon yang mengubah cara atmosfer menanggapi radiasi. Kondisi kimia tertentu dapat terbentuk akibat sinar ultraviolet dari bintangnya.
"Ini pasti akan menjadi planet yang ingin Anda lihat. Ini adalah kesempatan yang sangat baik untuk kita mempelajari planet yang mengorbit pada bintang yang terlalu panas, "ucap Deming dalam sebuah sesi wawancara dengan majalah New Scientist.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar